this is my blog...my mind...and this is my opinion about what i feel...

this is my blog...my mind...and this is my opinion about what i feel...

08 Juli 2023

HARI ULANG TAHUN KOTA MANADO

    
Hari Ulang Tahun Kota Manado ditetapkan pada tanggal 14 Juli 1623 yang mengemas 3 (tiga) peristiwa bersejarah. Penetapan HUT ini berdasarkan keputusan DPRD Kota Manado dalam Sidang DPRD-GR (Gotong Royong) Kotamadya Manado pada tanggal 14 Juli 1969.

Tanggal 14 diambil dari peristiwa penyerbuan markas militer Belanda yang berada di Teling, Manado pada tanggal 14 Februari 1946. Saat itu berbagai himpunan rakyat di Sulawesi Utara, meliputi pasukan KNIL atau tentara hindia Belanda dari kalangan pribumi, barisan pejuang, dan laskar rakyat. Berusaha merebut kembali kekuasaan Belanda, yang ditandai dengan perobekan bendera Belanda yang awalnya merah, putih, biru menjadi merah putih. Setelah itu bendera merah putih di kibarkan di atas gedung tangsi militer Belanda. Sehingga peristiwa tersebut dinamakan Peristiwa Merah Putih.

Bulan Juli di ambil dari dimulainya Manado menjadi Gemeente Manado (Pemerintahan kotapraja pada masa pendudukan Hindia Belanda) yang di lengkapi dengan Dewan Kota (Gementeraad) berdasarkan Staatsblad (lembaran negara) Hindia Belanda Nomor 205/19 tanggal 1 Juli 1919. Perubahan status menjadi Gemeente Manado menunjukkan besarnya kepentingan pemerintah kolonial di kota Manado. 

Tahun 1623 diambil dari unsur historis yaitu tahun di mana Kota Manado muncul dalam dokumen dan surat-surat penting bangsa Portugis, Spanyol dan Belanda. Hal itu terdapat di dalam laporan Gubernur Maluku Jacques le Febvre tanggal 27 Oktober 1623 kepada Gubernur Jenderal VOC Pieter de Carpentier. Laporan itu berisi antara lain bahwa loji VOC di Manado (di daratan Minahasa) telah direbut oleh Spanyol lalu sebagai gantinya Spanyol mendirikan benteng di situ.

    Berdasarkan ketiga peristiwa penting tersebut, maka tanggal 14 Juli 2023, Kota Manado merayakan HUT-nya yang ke-400. Selamat Ulang Tahun Kota Manado menuju kota yang maju dan sejahtera dibawah kepemimpinan AARS.

Sumber:
-Parengkuan, Manus, Nihe, Suryo. (1986). Sejarah Kota Manado 1945-1979. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
-Irfanuddin Wahid Marzuki. (2020). The Development of Manado City in Colonial Period (1789-1945). Jurnal Tumotowa Volume 3 No. 1.


21 Juni 2023

Peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Kota Manado


    Melalui Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri (PBM) No. 9 dan No. 8 Tahun 2006, terbentuklah Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang diharapkan dapat hadir di tingkat-tingkat daerah (provinsi maupun kabupaten/kota) di seluruh Indonesia. 

    FKUB adalah aktor independen yang dibentuk oleh masyarakat dan di fasilitasi oleh pemerintah. FKUB menjalankan tugas-tugas strategis untuk membangun, memelihara, dan memberdayakan umat beragama untuk kerukunan dan kesejahteraan di masing-masing wilayah kerjanya. FKUB Provinsi beranggotakan tokoh-tokoh agama setempat paling banyak 21 orang dan FKUB Kabupaten/Kota paling banyak 17 orang, berdasarkan proporsi data kependudukan penganut agama. Sedangkan dalam melaksanakan tugasnya, FKUB senantiasa bermusyawarah mufakat dalam mengambil keputusan atau membuat rekomendasi.

    Saat ini tahun 2023 berarti 17 tahun sudah FKUB telah di bentuk. Tapi bukanlah berarti tugas untuk membina kerukunan umat beragama bagi negara, masyarakat, dan stakeholder lainnya dapat dikatakan telah selesai. Misi baru saja dimulai. Banyak hal selama lebih dari satu dekade, dalam memperjuangkan dan menjamin kebebasan hak beragama/berkeyakinan untuk dijadikan acuan, sekaligus pelajaran untuk kinerja organisasi berbasis masyarakat ini menjadi lebih baik lagi. Keresahan dan kritik terkait evaluasi kinerja serta capaian kerja FKUB membutuhkan perhatian khusus. Mulai dari penetapan anggota internal FKUB yang dirasa masih belum mewakili seluruh agama/kepercayaan yang ada di wilayah kerjanya. Musyawarah yang seringkali masih menemui jalan buntu, sehingga tidak dapat menghadirkan keputusan atau rekomendasi strategis terhadap suatu isu kerukunan beragama yang muncul. Hingga program kerja FKUB yang cenderung hanya fokus pada urusan pendirian rumah ibadah saja. Padahal tugas FKUB lebih luas daripada hal tersebut, sebab mencakup pengadaan dialog dengan tokoh-tokoh lintas agama, menampung dan menyalurkan aspirasi ormas keagamaan dan masyarakat, dalam bentuk rekomendasi kepada pemerintah daerah. Sosialisasi serta dapat berperan aktif dalam perundingan penyelesaian sengketa bernuansa agama.

    Kota Manado memiliki FKUB yang bukan hanya sekedar Forum pemberi rekomendasi tertulis atas permohonan izin pembangunan rumah ibadah di kota Manado. Tapi dapat di lihat juga, FKUB Kota Manado menjadi salah satu contoh yang baik dalam pengorganisasian maupun inisiatif semua program yang dilaksanakan. Kegiatan FKUB Kota Manado tersebut sudah terintegrasi dengan pemerintah kota Manado. Bahkan pemerintah kota Manado turut berperan aktif dalam memberikan dukungan kegiatan organisasi ini, yang mencakup penganggaran dana hibah untuk operasional dan akan disediakannya sekretariat FKUB.Diharapkan dengan tersedianya fasilitas penunjang tersebut, FKUB Kota Manado dapat rutin mengadakan pertemuan untuk merealisasikan program kerja FKUB Kota Manado untuk tujuan yang lebih besar, yakni pentingnya menjaga toleransi umat beragama/berkeyakinan. Tidak berhenti sampai di sana, FKUB Kota Manado membentuk Pemuda Lintas Agama (PELITA) terkait pembentukan perspektif kebhinekaan bagi para generasi muda di kota Manado. Ini juga untuk menanamkan semangat toleransi, non-diskriminasi, dan menghargai keberagaman bangsa sejak dini sebagai investasi berharga bagi kelangsungan kehidupan masyarakat yang aman dan tentram. 

    Di samping beberapa inisiatif kegiatan di atas, FKUB Kota Manado telah melakukan bermacam program kerja yang mencakup pengadaan dialog, rapat kerja dan koordinasi, talkshow bagi generasi muda pada Festival Bung Karno, lomba budaya Masamper, serta kunjungan FKUB antar wilayah di Provinsi Bali. 

      Pada tahun 2023 ini peran FKUB Manado di lirik oleh FKUB Pusat dengan diberinya penghargaan bagi Walikota Manado Andrei Angouw dan Wakil Walikota Manado dr. Richard Sualang  dalam mengelola kerukunan umat beragama. Selain itu untuk membuat kinerja FKUB Kota Manado menjadi lebih baik lagi dan mampu mengadakan kerja sama dengan berbagai pihak lainnya. Maka di bulan agustus 2023 FKUB Kota Manado bekerjasa sama dengan FKUB Provinsi Sulawesi Utara akan mengadakan Karnaval Kerukunan yang melibatkan seluruh FKUB se kabupaten kota di Sulawesi Utara. Harapannya berbagai inisiatif tersebut tidak hanya mampu membuat kinerja FKUB Kota Manado menjadi lebih baik. Namun juga mampu menjadi pengaruh baik bagi kehidupan bertoleransi umat beragama/berkeyakinan di Sulawesi Utara sampai seluruh Indonesia. Untuk menuju Manado Maju dan Sejahtera.