this is my blog...my mind...and this is my opinion about what i feel...

this is my blog...my mind...and this is my opinion about what i feel...

16 Agustus 2011

Prof Sardjito, Rektor Pertama UGM yang Masih Menyumbang Negara Rp 40 Juta Tiap Bulan Lewat Temuannya

Prof Dr M. Sardjito, MPH adalah rektor pertama Universitas Gadjah Mada dan pendiri RSUP Dr Sardjito,MPH. Meski sudah meninggal sejak 5 Mei 1970, tetapi hasil karyanya berupa obat batu ginjal yang terkenal dengan Calcusol hingga kini masih menyumbang negara dan bangsa Rp 40 juta per bulan.

'Beliau pun sejak sebelum meninggal sudah berpesan Calcusol temuannya jangan dijual mahal-mahal. Meskipun Prof Sardjito sudah meninggal masih bermanfaat bagi negara karena setiap bulan bisa membayar pajak Rp 40 juta,' kata Tim Ahli Pusat Studi Pancasila UGM yang juga Guru Besar Fakultas Kedokteran UGM, Prof Sutaryo, pada acara Haul/Mengenang 122 Tahun Prof Dr M. Sardjito, MPH dan Silaturahmi dengan wartawan, di Gedung Pertemuan Administrasi Pusat RSUP Dr Sardjito, Jumat (12/8) petang.

Selama hidupnya, Prof Sardjito hidup dalam kesederhanaan, melayani pasien dengan tulus ikhlas, hati lembut, menghormat, sederhana, bijaksana dan cerdas. Prof Sardjito yang lahir tanggal 13 Agustus 1889 di Desa Purwadadi, Magetan, mempunyai jiwa pengabdian yang tidak memikirkan untuk diri sendiri, melainkan untuk keilmuan, masyarakat, negara dan bangsa. ''Sifat keteladanan itulah yang perlu kita contoh,'' ungkap Prof Sutaryo yang mengaku cucu murid Prof Sardjito.

Karyanya yang paling monumental dan tidak bisa dipungkiri adalah Rumah Sakit Sardjito dan Universitas Gadjah Mada. Karena itu sangat pantas bila UGM dan RSUP Dr Sardjito mengusulkan Prof Sardjito menjadi pahlawan nasional. Selama ini pihak perguruan tinggi UGM, RSUP Dr Sardjito, maupun Pemda DIY lupa dan barangkali tak tahu bahwa Prof Dr Sardjito belum diusulkan sebagai pahlawan nasional.''Saya juga baru sadar dua minggu ini setelah membaca buku pahlawan nasional. Ternyata nama Prof Dr Sardjito kok belum ada,'' kata Prof Sutaryo.

Anggota Kagama (Keluarga Gadjah Mada) yang diusulkan oleh UGM sebagai pahlawan nasional baru Prof Dr Sardjito. Sedangkan tujuh anggota Kagama yang telah mendapat gelar pahlawan nasional justru diusulkan bukan dari UGM. Dia memberi contoh Prof. Ir. Herman Johanes yang diusulkan masyarakat Nusa Tenggara Timur; Prof. Dr. Suharso yang diusulkan dari Boyolali karena dia dilahirkan di sana; dan Prof. Dr. Abdurrachman Saleh yang diusulkan Angkatan Udara RI.

Biografi Singkat Prof. DR. Sardjito

Prof. Dr. dr. Sardjito lahir pada 13 agustus 1889 di desa purwodadi, kawedanan, mageran, wilayah kerasidenan madiun. Sulung dari lima bersaudara ini memiliki ayah yang berprofesi sebagai guru. Sardjito mengawali jenjang pendidikanya pada usia 6 tahun (1895) , beliau mulai belajar mengaji sekaligus menjalankan pendidikan dasarnya di Sekolah Rakyat (SR) di desanya. Pada tahun 1901 Sardjito menyelesaikan pendidikan dasarnya di lumajang. Setelah lulus SR, tidak jelas di sekolah apa Sardjito melanjutkan mendidikannya sampai 1907, apakah di MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) dan kemudian AMS (Algemene Middelbare School). Sejak tahun 1907 Sardjito melanjutkan jejang pendidikannya ke pendidikan tinggi kedokteran di STOVIA (School toot Opleiding voor Indische Artsen) serta meraih gelar dokter dengan predikat sebagai lulusan terbaik di tahun 1915.

Tanggal 20 mei tahun 1908, dengan dimotori oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo organisasi Boedi Oetomo didirikan. Sejak didirikannya organisasi itu, Sardjito masuk menjadi anggota karena ketertatikan pada bidang pendidikan sambil belajar berpolitik dalam organisasi. Masuknya Sardjito kedalam anggota Boedi Oetomo menjadi cikal bakal Sardjito memiliki jiwa nasionalisme. Walaupun telah menjadi anggota Boedi Oetomo, Sardjito tidak meninggalkan begitu saja tekatnya untuk berkecimpung di dunia kesehatan. Setelah lulus dari STOVIA, Sardjito bekerja di rumah sakit di Jakarta sebagai dokter selama setahun kemudian pindah di Institut Pasteur, Jakarta sebagai dokter juga sampai tahun 1920. Tetapi menjadi dokter saja tak cukup bagi Sardjito. Beliau mengembangkan ilmu kedokterannya dengan sebuah penelitian. Penelitian pertamanya adalah tentang penyakit influenza.

Pada tahun 1922, Sardjito memperdalam ilmunya di fakultas kedokteran universitas Amsterdam. Setahun kemudian, Sardjito belajar lebih intens lagi tentang penyaki-penyakit tropis, karena hal ini, Sardjito harus pindah ke universitas leiden yang letaknya tidak jauh dari Amsterdam. Di universitas leiden, Sardjito memperoleh gelar doctor pada tahun 1923. Setelah memperoleh gelar Doctor, Sardjito pergi ke amerika serikat untuk mengukuti kursus hygiene di Baltimore, Maryland. Disinilah, Sardjito memperoleh gelar M.P.H. dari John Hopkins University. Sepulang dari amerika, Sardjito mendapat kepercayaan untuk menjadi dokter laboraturium pusat Jakarta pada tahun 1924. Setahun setelahnya, Sardjito dipercaya untuk menjadi ketua boedi oetomo cabang Jakarta. Pada akhir masa jabatannya di laboraturium pusat Jakarta (1929), dia merangkap jabatan sebagai asisten kepala sekolah tinggi kedokteran di Jakarta. Dari Jakarta, Sardjito pindah ke makasar untuk memegang jabatan kepala laboraturium makasar pada tahun 1930.

Kesempatan kedua datang bagi Sardjito untuk pergi ke luar negeri pada tahun 1931. Kali ini Sardjito pergi ke berlin, jerman untuk memperdalam pengetahuannya tentang laboraturium. Sepulang dari jerman, Sardjito kembali mengepalai sebuah laboraturium, kali ini laboraturium di Semarang selama 13 tahun sampai tahun 1945. Selama di Semarang ini pula, Sardjito membantu mengadakan penelitian tentang penyakit lepra di Indonesia selama sepuluh tahun. Di saat yang sama, Sardjito harus membagi tugasnya untuk memegang jabatan sebagai pemimpin redaksi Medische Bricthen (berita ketabiban), sebagai Kedua Mardi Walujo Semarang serta ketua Izi Hokokai Semarang dan anggota pusat.

Karier Sardjito terus menanjak, ketika diamanahkan untuk menjadi rektor pertama UGM yang ketika itu disebut Presiden Universiteit Negeri Gajah Mada pada tahun 1949. Pemegang penghargaan Bintang Mahaputera Tingkat III tahun 1960 ini, menjabat sebagai rektor UGM selama 12 tahun 9 bulan. Selesai menjabat sebagai rektor UGM, Sardjito terpilih sebagai rektor UII menggantikan Kasmat Bahuwinangun pada tahun 1963. Pada saat di pimpim oleh Sardjito, UII membuka cabangnya di daerah diantaranya Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Tarbiyah di Gorontalo, Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi di cabang Cirebon, Fakultas Hukum dan Fakultas Syariah di Madiun, Fakultas Syariah di Bangil dan Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi di Klaten.

Mantan rektor UGM ini, ternyata membawa peranan untuk menjalin kerjasama antara UGM dan UII. Pada masa kepemimpinannya tewujudlah kerja sama andata UGM dan UII dengan di tandatanganinya piagam kerjasama pada tanggal 23 mei 1967 oleh rektor UII, Prof. Dr. dr. Sardjito dan rektor UGM drg. Nazir alwi yang berisi.

1. Dalam bidang pendidikan dan pengajaran, UGM bersedia membimbing UII dalam hal-hal yang diperlukan

2. Dalam bidang penelitian, UGM bersedia membimbing UII akan hal-hal yang diperlukannya dan biasa yang berhubungan dengan keperluan tersebut akan di tanggung oleh UII.

Pada masa kepimpinan Sardjito pula UII mendirikan Organisasi Pers Mahasiswa UII pada tanggal 11 maret 1967. Sardjito mendukung penuh akan berdirinya Organisasi Pers mahasiswa UII. Hal ini ditandai dengan kata sambutan menjelang kehadiran majalah pertama Organisasi Pers Mahasiswa UII yaitu majalah Muhibbah.

Sardjito wafat ketika masih menjabat sebagai rektor UII pada tanggal 5 mei 1970. Wafatnya Sardjito yang secara mendadak sempat membuat UII kesulitan untuk mencari seorang figur yang mampu menggantikan sosok Sardjito. Saat ini nama Prof. Dr. dr. Sardjito, M.D., M.P.H., diabadikan sebagai salah satu nama Gedung Kuliah Umum (GKU) yang berada di kampus terpadu Universitas Islam Indonesia serta nama Rumah Sakit yang berada di Yogyakarta..

04 Agustus 2011

Dibelakang Pria Sukses, Dibaliknya Ada Wanita Hebat

Pada suatu hari, Thomas B. Wheeler, CEO Massachusetts Mutual Life Insurance Company, dan istrinya sedang menyusuri jalan raya antarnegara bagian ketika menyadari bensin mobilnya nyaris habis. Wheeler segera keluar dari jalan raya bebas hambatan itu dan tak lama kemudian menemukan pompa bensin yang sudah bobrok dan hanya punya satu mesin pengisi bensin. Setelah menyuruh satu-satunya petugas di situ untuk mengisi mobilnya dan mengecek oli, dia berjalan-jalan memutari pompa bensin itu untuk melemaskan kaki.


Ketika kembali ke mobil, dia melihat petugas itu sedang asyik mengobrol dengan istrinya. Obrolan mereka langsung berhenti ketika dia membayar si petugas. Tetapi ketika hendak masuk ke mobil, dia melihat petugas itu melambaikan tangan dan dia mendengar orang itu berkata, "Asyik sekali mengobrol denganmu."


Setelah mereka meninggalkan pompa bensin itu, Wheeler bertanya kepada istrinya apakah dia kenal lelaki itu. Istrinya langsung mengiyakan. Mereka pernah satu sekolah di SMA dan pernah pacaran kira-kira setahun.


"Astaga, untung kau ketemu aku," kata Wheeler menyombong. "Kalau kau menikah dengannya, kau jadi istri petugas pompa bensin, bukan istri direktur utama!"


"Sayangku...," jawab istrinya, "Kalau aku menikah dengannya, dia yang akan menjadi direktur utama dan kau yang akan menjadi petugas pompa bensin."


Kisah ini disadur dari The Best Of Bits & Pieces,

satu dari 71 Kisah dalam Buku Chicken Soup for the Couple's Soul


Hikmah kisah ini:

Banyak manusia yang menjadi sukses karena dukungan dari perempuan yang menjadi istrinya.

Sebaliknya, tidak sedikit juga laki-laki yang jatuh dan hancur karena perempuan yang dinikahinya.

Sungguh, pernikahan adalah upaya penyatuan dua kekuatan yang jika berhasil melakukannya maka keberhasilan pun akan kita raih (meski harus terlebih dahulu - dan juga memakan waktu yang tidak sebentar - melewati berbagai halangan).

http://www.andriewongso.com/artikel/family_corner/3612/Di_Balik_Pria_Hebat_Ada_Perempuan_Hebat/

22 April 2011

ARTI PERJUANGAN HIDUP YANG PENUH DOSA

Ingin Sekali kubunuh diriku (tapi bukan bunuh diri)//
membunuh diriku yaitu diriku yang membunuh aku/
akan kucabik mereka yang ada didalam diriku//
yaitu diriku yang berkhianat//

ketika pedang menusuk hati/
air mata yang terurai//
ketika hati membusuk/
lidah kelu tak berdawai//

ku membaca//
tapi seperti buta/
ku mendengar//
tapi seperti tuli/
ku merasakan//
tapi seperti terasa beku membatu//

LALU jalan APA/
jalan YANG HARUS DI TEMPUH//
LALU JALAN MANA/
JALAN YANG DIPILIH//

Senandung lirih angin malam/
tatapan bulan begitu sipit//
seluruh hati mulai tunduk/
tertegun melihat Hati Nurani//

Ku duduk di persimpangan Jurang/
Ku tatap kepala pedang disapingku//
Ku cabut dengan perlahan/
ku lihat penuh dengan karat//

Anjing liar didepan ku/
ku diam tanpa suara//
aku bingung dengan apa/
Ku harus melawannya//

Teringat lampau//
Pedang ini sangat mengkilau/
Teringat masa itu/
Pedang ini sangat tajam//

Lalu apa yang harus ku lakukan//
tidak ada daya & upaya/
lewat mata ku tatap mata ku//
ter-enyuh lewat mimpi ku memanggil nama-Mu/

aku tercabik/
aku terluka/
aku tergores sampai tulang sumsum ku//
aku terhempas tak berdaya/

Pedang ku patah//
Melawan taring anjink liar itu/
Pedang ku jatuh disamping tubuh ku//
Melawati hari itu penuh dengan darah//

Anjing itu memalingkan wajahnya//
menatap ku dengan tajam//
anjing itu pergi/
Melolong seperti tertawa//

Aku terkapar//
Aku coba bangkit dari luka ku//
Aku bertumpuh pada pedang ku yang patah//
Aku angkat setengah tubuh ku//
AKu menatap langit hitam yang berkilauan//

Ku rasakan air mata dipipiku/
jatuh dari langit//
Ku rasakan setiap tetes//
juga di lidah ku/

Baru kusadar aku kehilangan/
Pedang ku patah//
Baru kurasakan/
Patahan itu jatuh kejurang//

hari berganti hari//
ku jalani hidupku dengan pedang patah ku//
hari demi hari //
ku coba untuk MENGASAH pedang patah ku//
hari terus bergulir//
ku bertahan hidup dengan pedang patah ku//

ku duduk dipersimpangan jurang//
ku tatap kepala pedang didada ku//
ku cabut dengan perlahan//
ku lihat sangat tajam dan megkilau//

Anjing liar didepan ku//
ku bersuara dengan tegas namun pelan//
Aku tidak meragukan-MU/
KU harus melawannya//

Aku tergores/
Ia terluka/
Aku terluka/
Ia tercabik//

Ku palingkan wajah ku//
menatap anjing liar itu dengan senyuman//
ku dekati anjing liar itu//
menguburnya dalam-dalam//

ku rasakan udara segar/
menerpa wajahku dari BARAT//
ku rasakan setiap hembusan/
memasuki paru-paru ku//

baru kusadar ku kehilangan//
tapi tidak semua//
baru kurasakan/
tapi aku masih punya pedang//

hari berganti hari//
ku lewati dengan pedang ku/
hari demi hari//
ku nikmati hidup ini//
hari terus bergulir/
ku jalani hidupku penuh dengan ARTI//

http://www.bangfad.com/sastra/arti-perjuangan-hidup-yang-penuh-dosa.html

29 Maret 2011

METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli matematika. Metode ini adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan efektif atas persoalan yang kompleks dengan menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan dengan memecahkan persoalan tersebut kedalam bagian-bagiannya, menata bagian atau variabel ini dalam suatu susunan hirarki, member nilai numerik pada pertimbangan subjektif tentang pentingnya tiap variabel dan mensintesis berbagai pertimbangan ini untuk menetapkan variabel yang mana yang memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi tersebut. Metode AHP ini membantu memecahkan persoalan yang kompleks dengan menstruktur suatu hirarki kriteria, pihak yang berkepentingan, hasil dan dengan menarik berbagai pertimbangan guna mengembangkan bobot atau prioritas. Metode ini juga menggabungkan kekuatan dari perasaan dan logika yang bersangkutan pada berbagai persoalan, lalu mensintesis berbagai pertimbangan yang beragam menjadi hasil yang cocok dengan perkiraan kita secara intuitif sebagaimana yang dipresentasikan pada pertimbangan yang telah dibuat. (Saaty, 1993).

1. Menyusun Hirarki

Menurut Saaty, ada tiga prinsip dalam memecahkan persoalan dengan AHP, yaitu prinsip menyusun hirarki (Decomposition), prinsip menentukan prioritas (Comparative Judgement), dan prinsip konsistensi logis (Logical Consistency). Hirarki yang dimaksud adalah hirarki dari permasalahan yang akan dipecahkan untuk mempertimbangkan kriteria-kriteria atau komponenkomponen yang mendukung pencapaian tujuan. Dalam proses menentukan tujuan dan hirarki tujuan, perlu diperhatikan apakah kumpulan tujuan beserta kriteria-kriteria yang bersangkutan tepat untuk persoalan yang dihadapi. Dalam memilih kriteria-kriteria pada setiap masalah pengambilan keputusan perlu memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut:

a. Lengkap

Kriteria harus lengkap sehingga mencakup semua aspek yang penting, yang digunakan dalam mengambil keputusan untuk pencapaian tujuan.

b. Operasional

Operasional dalam artian bahwa setiap kriteria ini harus mempunyai arti bagi pengambil keputusan, sehingga benar-benar dapat menghayati terhadap alternatif yang ada, disamping terhadap sarana untuk membantu penjelasan alat untuk berkomunikasi.

c. Tidak berlebihan

Menghindari adanya kriteria yang pada dasarnya mengandung pengertian yang sama.

d. Minimum

Diusahakan agar jumlah kriteria seminimal mungkin untuk mempermudah pemahaman terhadap persoalan, serta menyederhanakan persoalan dalam analisis.

Decomposition

Setelah persoalan didefinisikan maka perlu dilakukan decomposition, yaitu memecah persoalan yang utuh menjadi unsur-unsurnya. Jika ingin mendapatkan hasil yang akurat, pemecahan juga dilakukan terhadap unsur-unsurnya sehingga didapatkan beberapa tingkatan dari persoalan tadi. Karena alasan ini maka proses analisis ini dinamai hirarki (Hierarchy). Pembuatan hirarki tersebut tidak memerlukan pedoman yang pasti berapa banyak hirarki tersebut dibuat, tergantung dari pengambil keputusan-lah yang menentukan dengan memperhatikan keuntungan dan kerugian yang diperoleh jika keadaan tersebut diperinci lebih lanjut. Ada dua jenis hirarki, yaitu hirarki lengkap dan hirarki tidak lengkap. Dalam hirarki lengkap, semua elemen pada semua tingkat memiliki semua elemen yang ada pada tingkat berikutnya. Jika tidak demikian maka dinamakan hirarki tidak lengkap.

Comparatif Judgement

Prinsip ini berarti membuat penilaian tentang kepentingan relatif dua elemen pada suatu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan tingkat yang diatasnya. Penilaian ini merupakan inti dari AHP, karena akan berpengaruh terhadap prioritas elemen-elemen. Hasil dari penilaian ini akan

ditempatkan dalam bentuk matriks yang dinamakan matriks pairwise comparison. Dalam melakukan penialaian terhadap elemen-elemen yang diperbandingkan terdapat tahapan-tahapan, yakni:

a. Elemen mana yang lebih (penting/disukai/berpengaruh/lainnya)

b. Berapa kali sering (penting/disukai/berpengaruh/lainnya)

Agar diperoleh skala yang bermanfaat ketika membandingkan dua elemen, perlu dipahami tujuan yang diambil secara umum. Dalam penyusunan skala kepentingan, Saat menggunakan patokan pada tabelberikut.

skala perbandingan berpasangan.jpg

Dalam penilaian kepentingan relative dua elemen berlaku aksioma reciprocal, artinya jika elemen i dinilai 3 kali lebih penting dibanding j, maka elemen j harus sama dengan 1/3 kali pentingnya dibanding elemen i. Disamping itu, perbandingan dua elemen yang sama akan menghasilkan angka 1, artinya sama penting. Dua elemen yang berlainan dapat saja dinilai sama penting. Jika terdapat m elemen, maka akan diperoleh matriks pairwise comparison berukuran m x n. Banyaknya penilaian yang diperlukan dalam menyusun matriks ini adalah n(n-1)/2 karena matriks reciprocal dan elemen-elemen diagonalnya sama dengan 1.

Synthesis of Priority

Dari setiap matriks pairwise comparison kemudian dicari nilai eigen vectornya untuk mendapatkan local priority. Karena matriks-matriks pairwise comparison terdapat pada setiaptingkat, maka untuk mendapatkan global priority harus dilakukan sintesis antara local priority. Pengurutan elemen-elemen menurut kepentingan relatif melalui prosedur sintesis dinamakan priority setting.

Logical Consistency

Konsistensi memiliki dua makna, pertama adalah objek-objek yang serupa dapat dikelompokkan sesuai dengan keseragaman dan relevansi. Arti kedua adalah menyangkut tingkat hubungan antara objek-objek yang didasarkan pada kriteria tertentu.

Penggunaan Metode AHP

AHP dapat digunakan dalam memecahkan berbagai masalah diantaranya untuk mengalokasikan sumber daya, analisis keputusan manfaat atau biaya, menentukan peringkat beberapa alternatif, melaksanakan perencanaan ke masa depan yang diproyeksikan dan menetapkan prioritas pengembangan suatu unit usaha dan permasalahan kompleks lainnya. Secara umum, langkah-langkah dasar dari AHP dapat diringkas dalam penjelasan berikut ini:

1. Mendefinisikan masalah dan menetapkan tujuan. Bila AHP digunakan untuk memilih alternatif atau penyusunan prioritas alternatif, maka pada tahap ini dilakukan pengembangan alternatif.

2. Menyusun masalah dalam struktur hirarki. Setiap permasalahan yang kompleks dapat ditinjau dari sisi yang detail dan terstruktur.

3. Menyusun prioritas untuk tiap elemen masalah pada tingkat hirarki. Proses ini menghasilkan bobot elemen terhadap pencapaian tujuan, sehingga elemen dengan bobot tertinggi memiliki prioritas penanganan. Langkah pertama pada tahap ini adalah menyusun perbandingan berpasangan yang ditransformasikan dalam bentuk matriks, sehingga matriks ini disebut matriks perbandingan berpasangan.

C merupakan kriteria dan memiliki n dibawahnya, yaitu A1 sampai dengan An. Nilai perbandingan elemen Ai terhadap elemen Aj dinyatakan dalam aij yang menyatakan hubungan seberapa jauh tingkat kepentingan Ai bila dibandingkan dengan Aj. Bila nilai aij diketahui, maka secara teoritis nilai aji adalah 1/aij, sedangkan dalam situasi i=j adalah mutlak 1. Nilai numerik yang dikenakan untuk perbandingan diatas diperoleh dari skala perbandingan yang dibuat oleh Saaty pada tabel diatas. Untuk menyusun suatu matriks yang akan diolah datanya, langkah pertama yang dilakukan adalah menyatukan pendapat para responden melalui rata-rata geometrik yang secara sistematis ditulis sebagai berikut:

Aij = (Z1,Z2,Z3,…,Zn)1/n

Dimana aij menyatakan nilai rata-rata geometrik, Z1 menyatakan nilai perbandingan antar kriteria untuk responden ke 1, dan n menyatakan jumlah partisipan. Pendekatan yang dilakukan untuk memperoleh nilai bobot kriteria adalah dengan langkah-langkah berikut:

a. Menyusun matriks perbandingan

contoh matriks perbandingan berpasangan.jpg

b. Matriks perbandingan hasil normalisasi

contoh matriks perbandingan berpasangan.jpg

4. Melakukan pengujian konsistensi terhadap perbandingan antar elemen yang didapatkan pada tiap tingkat hirarki. Konsistensi perbandingan ditinjau dari per matriks perbandingan dan keseluruhan hirarki untuk memastikan bahwa urutan prioritas yang dihasilkan didapatkan dari suatu rangkaian perbandingan yang masih berada dalam batas-batas preferensi yang logis. Setelah melakukan perhitungan bobot elemen, langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian konsistensi matriks. Untuk melakukan perhitungan ini diperlukan bantuan table Random Index (RI) yang nilainya untuk setiap ordo matriks dapat dilihat pada tabel berikut ini:

index random setiap ordo matriks.jpg

Dengan tetap menggunakan matriks diatas, pendekatan yang digunakan dalam pengujian konsistensi matriks perbandingan adalah:

a. Melakukan perkalian antara bobot elemen dengan nilai awal matriks & membagi jumlah perkalian bobot elemen & nilai awal matriks dengan bobot untuk mendapatkan nilai eigen.

matriks nilai eigen.jpg

b. Mencari nilai matriks

Nilai matriks merupakan nilai rata-rata dari nilai eigen yang didapatkan dari perhitungan sebelumnya.

cari nilai matriks.jpg

c. Mencari nilai Consistency Index (CI)

ci.jpg

d. Mencari nilai Consistency Ratio (CR)

cr.jpg

Suatu matriks perbandingan disebut konsisten jika nilai CR < 0,10.

5. Melakukan pengujian konsistensi hirarki. Pengujian ini bertujuan untuk menguji kekonsistensian perbandingan antara kriteria yang dilakukan untuk seluruh hirarki. Total CI dari suatu hirarki diperoleh dengan jalan melakukan pembobotan tiap CI dengan prioritas elemen yang berkaitan dengan faktorfaktor yang diperbandingkan, dan kemudian menjumlahkan seluruh hasilnya. Dasar dalam membagi konsistensi dari suatu level matriks hirarki adalah mengetahui konsistensi indeks (CI) dan vektor eigen dari suatu matriks perbandingan berpasangan pada tingkat hirarki tertentu.

pengujian konsistensi hierarki.jpg

dimana,

CR Hij = Rasio konsistensi hirarki dari matriks perbandingan berpasangan matriks i hirarki pada tingkat j yang dikatakan konsistensi jika nilainya <10%.

CI Hij = Indeks konsistensi hirarki dari matriks perbandingan i pada tingkat j.

RI Hij = Indeks random hirarki dari matriks perbandingan berpasangan i pada hirarki tingkat j.

CIi,j = Indeks konsistensi dari matriks perbandingan berpasangan i pada hirarki tingkat j.

EVi,j = Vektor eigen dari matriks perbandingan berpasangan i pada hirarki tingkat j yang berupa vektor garis.

CIi,j + 1 = Indeks konsistensi dari matriks perbandingan berpasangan yang dibawahi matriks i pada hirarki tingkat j+1 berupa vektor kolom.

RIi,j = Indeks random dari matriks perbandingan berpasangan i hirarki pada tingkat j.

RIi,j + 1 = Indeks rasio dari orde matriks perbandingan berpasangan yang dibawahi matriks i pada hirarki tingkat j+1 berupa vektor kolom.

112041055_BANU KASTOWO

PENENTUAN BOBOT PADA METODE SELEKSI CALON PERAWAT DI RUMAH SAKIT AL-ISLAM BANDUNG MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

IT TELKOM

23 Maret 2011

SUCCESS IS MY RIGHT!

Tahan banting, bekerja smart, menghargai pengetahuan, mengasah intuisi, antusias, rajin membaca dan membangun jaringan, tak mudah menyerah dan kepemimpinan adalah bagian panjang dari perjalanan yang telah kita lalui.

Orang-orang seperti kita semua pasti tak pernah berhenti berkarya, sepanjang karya itu sendiri belumlah lengkap. Kita mungkin sudah punya hal-hal ini: karier, pengakuan, kedudukan, rezeki, bisnis, keluarga dan sebagainya. Tapi ada satu lagi yang bisa melengkapi hidup kita, yaitu keguruan. Ya, mereka menyebutnya guru, manusia berilmu yang bukan turun dari langit begitu saja, tapi diperoleh lewat serangkaian ujian yang berat, menegangkan, sekaligus menyenangkan.Hanya orang-orang tertentu yang bisa meraihnya, dan begitu ia mendapatkannya, ia menjadi spiritual source yang memberi energi bagi para pengikutnya.


Disalin dari website Program Doktor UI http://www.pascafe.ui.ac.id/program-doktor-kekhususan-manajemen-stratejik.html

27 Februari 2011

HIDUP ADALAH PILIHAN

Hampir 8 tahun sudah kita menjalin hubungan,
dan itu bukan suatu waktu yang singkat...
Banyak suka dan duka telah kita lalui bersama...
Tapi akhirnya harus aku akhiri...

Maaf...ini bukan masalah kesetiaan, tapi ini masalah kebahagiaan...
Tapi yang pasti...kepingan chip segi empatmu tetap akan aku simpan rapi sebagai kenangan.

Saat ini aku telah menemukan penggantimu...
Karena Java Jazz Festival 2011 aku bertemu dengannya.
Pertemuan ini terjadi, karena aku dan dia satu selera dan satu keinginan..
Aku yakin dia akan lebih memahami jiwaku, dan semua yang sesuai dengan karakterku...
AXIS namanya...

Hidup adalah pilihan...
Dan aku telah memilih AXIS bukan hanya untuk bersama-sama "Road TO JAVA JAZZ"...
Tapi aku telah memilih AXIS untuk terus menemani hari-hariku...

(selamat tinggal provider lamaku...selamat datang AXIS)

-Harter Nelwan for Blog Competition "Axis Road to Java Jazz"-